The Offensive Internet

Documentary | Malaysia | 10 minutes

Sutradara

Yihwen Chen

Sinopsis

Pada 3 Mei 2020, Hari Kebebasan Pers Sedunia, jurnalis South China Morning Post Tashny Sukumaran diseret ke kantor polisi karena melaporkan penggerebekan imigrasi oleh otoritas Malaysia di pusat kota Kuala Lumpur. Dua bulan kemudian, dia kembali dipanggil oleh polisi atas sampul buku yang diduga menghina lambang negara. Dia hanyalah salah satu dari banyak kontributor buku itu. Sementara itu, kartunis kawakan Zunar tidak asing dengan intimidasi dan pelecehan negara atas karya seninya. Dia juga dilarang bepergian untuk berbicara di forum, dan ditahan karena kartun komentar politiknya.

Tindakan terhadap Tashny dan Zunar telah dibenarkan oleh pemerintah Malaysia di bawah Bagian 233 dari Undang-Undang Komunikasi dan Multimedia. Keduanya menceritakan pelecehan yang mereka hadapi karena berbicara dan mengapa mereka masih memilih untuk terus berbicara.

Aceh Film Festival 2022